MAKASSAR — Pemerintah Kabupaten Luwu Timur memanfaatkan panggung budaya nasional sebagai ajang promosi kearifan lokal. Bertempat di Benteng Rotterdam, Makassar, Ketua Tim Penggerak PKK Luwu Timur, dr. Ani Nurbani Irwan, turut ambil bagian dalam perhelatan “Warna Budaya”, sebuah acara yang mengusung semangat pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi kreatif daerah, Jumat (23/05).
Acara ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Kebudayaan dan organisasi Seruni Kabinet Merah Putih — forum istri-istri menteri di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Selama dua hari (22–23 Mei), berbagai daerah dari seluruh Indonesia menghadirkan kekayaan tradisinya, mulai dari wastra, kerajinan tangan, hingga kuliner khas.
Luwu Timur tak mau ketinggalan. Stand daerah ini memikat perhatian dengan koleksi produk khas seperti anyaman Teduhu, kerajinan kayu mahoni dan kayu hitam, tenun Bure yang sarat makna budaya, serta rajutan dengan motif lokal. Ketua TP PKK Luwu Timur menyatakan, ini bukan sekadar pameran, melainkan langkah strategis memperkuat identitas budaya sekaligus mengenalkan potensi lokal di tingkat nasional.
“Partisipasi ini adalah bentuk diplomasi budaya. Kita tampilkan wajah Luwu Timur melalui produk-produk unggulan yang mencerminkan nilai, kreativitas, dan jati diri masyarakat,” kata dr. Ani Nurbani Irwan saat meninjau langsung stand pameran.
Acara ini juga dihadiri sejumlah tokoh nasional, termasuk istri Wakil Presiden RI, Selvi Gibran Rakabuming, dan Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha. Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, bersama Ketua Dekranasda Sulsel, Naoemi Octarina, serta para kepala daerah dan pemimpin organisasi perempuan se-Sulsel, turut memberi dukungan.
“Warna Budaya” menjadi cermin sinergi lintas sektor dalam merawat warisan budaya sekaligus menggerakkan sektor ekonomi berbasis kearifan lokal. Luwu Timur, dalam konteks ini, menempatkan diri bukan hanya sebagai peserta, tapi juga sebagai duta budaya yang membawa pesan kebhinekaan dalam bingkai kreasi. (ech)