Pemkab Lutim Gerak Cepat Bantu Anak Pengidap Spina Bifida, Jamin Pengobatan hingga Rujukan ke RS Unhas

waktu baca 2 menit
Minggu, 25 Mei 2025 20:52 0 1293 Tim Redaksi
 

NUHA — Pemerintah Kabupaten Luwu Timur menunjukkan kepeduliannya terhadap warganya yang membutuhkan, dengan menyalurkan bantuan darurat kepada Ashaq Fauzil, seorang anak penderita Spina Bifida di Kecamatan Nuha.

Bantuan sembako yang meliputi beras, minyak goreng, gula pasir, mi instan, dan telur disalurkan pada Minggu (25/5) melalui kolaborasi antara Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Timur. Bantuan disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan keluarga.

Namun lebih dari sekadar bantuan pangan, Pemkab Lutim juga bergerak cepat dalam aspek kesehatan. Melalui koordinasi antara Dinas Kesehatan dan RSUD I Lagaligo, Ashaq dipersiapkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (RS Unhas) Makassar. Seluruh biaya pengobatan dan rujukan akan ditanggung pemerintah daerah.

“Ashaq telah masuk dalam daftar penerima program Jaminan Hidup Disabilitas Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp5.100.000. Ini merupakan hasil usulan dari Pemerintah Desa Matano yang kini dalam tahap proses,” ujar Plt. Kepala Dinsos P3A Lutim, Joni Patabi.

Ia juga menambahkan bahwa bantuan lain juga telah diupayakan, termasuk pengajuan bantuan atensi dari Kementerian Sosial melalui Sentra Wirajaya Makassar, masing-masing senilai Rp1.400.000 pada April 2025 dan Rp1.500.000 pada 2024.

Tak hanya itu, Ashaq pernah menerima bantuan kursi roda pada 2022 yang membantunya untuk tetap bersekolah meski dalam keterbatasan fisik.

Upaya pendampingan bagi Ashaq juga melibatkan Pemerintah Desa Matano dan tenaga kesehatan dari UPTD Puskesmas Nuha yang dipimpin oleh Kepala Puskesmas, Chandra.

Penyaluran bantuan turut dihadiri oleh Kepala Pelaksana BPBD dr. H. April, tenaga sosial dari Bidang Rehabilitasi Sosial, TKSK Kecamatan Nuha, serta perwakilan Pemerintah Desa Sorowako.

Langkah cepat dan terintegrasi ini menunjukkan komitmen Pemkab Lutim untuk memastikan bahwa tidak ada warga yang tertinggal, terutama mereka yang hidup dengan kondisi disabilitas kronis seperti Spina Bifida. (ech)