MALILIPOS.COM – Ketua Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Buhari Kahar Muzakkar (BKM) mengatakan bahwa masyarakat Tana Luwu, khususnya di Luwu Timur memiliki dua tantangan besar terkait keberadaan tambang nikel di daerah itu.
Dalam keterangan tertulisnya, BKM yang juga mantan anggota DPRD Sulawesi Selatan tersebut menjelaskan kedua tantangan yang dia maksudkan.
“Pertama, dalam proses divestasi saham PT Vale yang tengah berlangsung dari sekarang hingga beberapa tahun ke depan, apakah pemerintah daerah Luwu Timur akan mendapatkan bagian saham atau tidak,” jelasnya.
Tantangan kedua, lanjut Buhari, positioning tambang nikel akan menjadi primadona pasca temuan teknologi yang menyebut nikel bisa jadi bahan saving energi listrik.
“Dengan positioning itu, maka lahan lepasan PT Vale tentu akan kembali digarap oleh para investor. Tantangannya, apakah nanti Pemda Luwu Timur akan mendapat bagian di dalamnya atau tidak,” kata dia.
Karena itu, BKM akan sangat menyayangkan jika pada akhirnya Kabupaten Luwu Timur tidak mendapatkan apa-apa dari kedua tantangan tersebut.
“Jika nanti yang jadi fakta adalah semuanya tidak (dapat apapun), maka alangkah yang namanya Pilkada itu hanya sia-sia melahirkan pemimpin,” tegas Buhari.
Wacana untuk memperjuangkan kepemilikan saham PT Vale kembali mencuat dalam kegiatan diskusi daring yang diselenggarakan The Sawerigading Institute, Jumat (03/07) silam.
Diskusi yang mengusung tema “Divestasi Saham PT Vale, Tana Luwu Kebagian Apa” itu menghadirkan sejumlah narasumber yang berhasil mengungkap berbagai fakta menarik dalam proses divestasi saham.
Diantaranya adalah akademisi dan sosiolog Universitas Hasanuddin Sawedi Muhammad, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tana Luwu Bata Manurung, Ketua KKLR Buhari Kahar Muzakkar dan Kepala Bapelitbangda Luwu Timur Budiman Hakim.
Acara yang dipandu Direktur The Sawerigading Institute, Asri Tadda itu diikuti hingga 99 partisipan dan berlangsung lebih dari 3 jam.
Tampak tokoh masyarakat Lutim Andi Yayath Pangerang, Baharuddin Solongi, Chaerul Saad, Renaldi (Kadis di Palopo), Usman Sadik (Wakil Ketua DPRD Lutim), Misbahuddin (anggota DPRD Palopo) dan lainnya.