PKK Luwu Timur Dorong Ekonomi Kreatif dari Limbah Plastik

waktu baca 2 menit
Rabu, 18 Jun 2025 22:30 0 1295 Tim Redaksi
 

LUTIM – Tak sekadar mengedukasi, Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu Timur hadir sebagai motor perubahan dalam pengelolaan sampah. Melalui Pokja IV, mereka menggandeng masyarakat untuk mengubah cara pandang terhadap sampah, dari limbah yang mengganggu menjadi sumber nilai ekonomi melalui kegiatan Sosialisasi Pengurangan Polusi Plastik dan Pelatihan Daur Ulang Berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Mengawali kegiatan dengan Aksi Bersih dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia, sosialisasi ini digelar di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan dibuka langsung oleh Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, didampingi Wakil Bupati Puspawati Husler serta Ketua TP PKK, dr. Ani Nurbani Irwan. Sejumlah pimpinan OPD, termasuk Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Muhammad Yusri, juga turut berperan aktif dalam kegiatan ini.

Dalam sambutannya, dr. Ani Nurbani Irwan menegaskan pentingnya keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga. “Melalui pelatihan ini, kita ingin membekali masyarakat dengan pemahaman dan kemampuan praktis mengolah sampah plastik. Tidak hanya untuk menjaga lingkungan, tetapi juga membuka peluang usaha kecil berbasis daur ulang,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Irwan Bachri Syam menyoroti urgensi penanganan limbah plastik yang semakin tak terkendali. “Sampah plastik sudah menjadi masalah global. Di lingkungan kita pun, jejaknya ada di mana-mana. Butuh ratusan tahun untuk terurai, sementara konsumsi plastik terus meningkat,” katanya. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu mengurangi dampak tersebut. “Lingkungan bersih bukan tugas pemerintah saja, tapi tanggung jawab kita bersama demi masa depan yang sehat dan berkelanjutan,” tambah Irwan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Muhammad Yusri, turut memberikan perspektif ekonomi dari pengelolaan sampah. Menurutnya, kreativitas dalam mendaur ulang bisa menciptakan nilai tambah. “Sampah bukan akhir, tapi awal dari sesuatu yang baru. Plastik bisa jadi produk kerajinan bernilai jual, limbah organik bisa dimanfaatkan jadi pupuk atau pakan. Inovasi seperti ini bisa mendukung ekonomi keluarga dan desa,” jelas Yusri.

Gerakan ini tidak hanya menyentuh aspek lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat agar melihat peluang dari tantangan. Dengan semangat kolaborasi dan edukasi, Luwu Timur perlahan tapi pasti bergerak menuju ekosistem yang lebih hijau dan produktif. (ech)