Hadiri HUT ke-22 Luwu Timur, Ketua KKLT Dorong Sinergi untuk Pembangunan Daerah

waktu baca 2 menit
Selasa, 20 Mei 2025 05:58 0 1297 Tim Redaksi
 

MALILI — Ketua Kerukunan Keluarga Luwu Timur (KKLT), Dr. dr. Abdul Rahman Rauf, menghadiri puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Kabupaten Luwu Timur yang digelar di Lapangan Pendidikan, Malili, Senin (19/5/2025).

Turut mendampingi Dokter Abdul Rahman, yang akrab disapa Dokter Mammang, yakni Sekretaris Umum KKLT Muh. Nur Muin dan anggota Dewan Penasehat KKLT Abdul Azis Said yang juga merupakan tokoh masyarakat Sorowako.

Dalam keterangannya seusai mengikuti rangkaian acara, Dokter Mammang menyampaikan apresiasinya atas capaian pembangunan Luwu Timur selama dua dekade terakhir. Ia juga berharap agar ke depan, kemajuan daerah ini dapat terus ditingkatkan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.

“Tentu kita semua berharap, di usia ke-22 ini, Luwu Timur semakin maju, mandiri, dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan serta Luwu Raya. Yang terpenting, rakyatnya hidup dalam kesejahteraan dan kemakmuran,” ujarnya.

Sebagai daerah dengan kekayaan sumber daya alam yang besar, Luwu Timur dinilai memiliki potensi strategis di berbagai sektor, mulai dari pertambangan, pertanian, perkebunan, hingga perikanan. Untuk itu, menurut Dokter Mammang, pengelolaan kekayaan alam tersebut harus dilakukan secara bijak dan inklusif.

“Di sepanjang Pegunungan Verbeek tersimpan cadangan nikel dan mineral berharga lainnya yang menjadi daya tarik investasi nasional dan internasional. Namun potensi sektor non-tambang juga tak kalah penting untuk dikembangkan,” jelasnya.

Dalam konteks pembangunan daerah, Dokter Mammang menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat lokal. Menurutnya, keterlibatan aktif warga setempat harus menjadi prioritas agar manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata.

“Kita berharap pemerintah daerah senantiasa memberi ruang yang luas bagi masyarakat lokal untuk terlibat sebagai pelaku utama pembangunan, bukan hanya menjadi penonton. Sinergi ini penting untuk memperkuat ekonomi daerah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ketua KKLT tersebut juga menyampaikan komitmen organisasi yang dipimpinnya untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam memajukan tanah kelahiran, meskipun banyak anggotanya berdomisili di luar Luwu Timur.

“Sebagai warga diaspora, kami di KKLT tetap merasa memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah. Oleh karena itu, kami siap menjalin sinergi dengan Pemkab Lutim demi masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.

Diketahui, Kabupaten Luwu Timur resmi berdiri pada 3 Mei 2003 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Luwu Utara. Kini, daerah ini dikenal sebagai salah satu kawasan penghasil nikel terbesar di Indonesia, terutama di wilayah Sorowako.

Selain sektor pertambangan, pemerintah daerah terus mendorong pengembangan sektor-sektor unggulan lain guna menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. (*)