Oleh: Riska Yanti
(Mahasiswi Universitas Hasanuddin Makassar)
Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Essay Lawan Covid-19, kerjasama Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Mahasiswa Luwu Timur (PP IPMALUTIM) dengan The Sawerigading Institue (TSI) dan MaliliPos.com
Masih adakah yang belum mengenal Covid-19 ini? Ya bagi yang belum mengenal wabah ini mari kita mengenal sebelum kita membahas lebih jauh. virus corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang pernapasan.
Penyakit yang terinveksi virus ini disebut Covid-19. Virus corona dapat menyebabkan gangguap pada pernapasan, infeksi paru-paru berat serta kematian.
Virus corona dapat menular kepada manusia dan dapat menyerang siapa saja seperti bayi, anak-anak, orang dewasa, ibu hamil dan lansia, tetapi kebanyakan yang terserang virus corona ini yaitu lansia dan kita tidak boleh berfikir karena virus corona kebanyakan terserang oleh lansia kita merasa yakin virus corona ini tidak akan menyebar pada diri kita, tapi kita perlu mengantisipasi diri dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan oleh para ahli medis.
Gejala virus corona menyerupai gejala flu, demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan dan sakit kepala. Gejala ini pada umumnya muncul dalam waktu 2 hari hingga 2 minggu setelah penderita terpapar virus corona.
Penyebab seseorang dapat tertular Covid-19 memulai berbagai cara, yaitu: tanpa sengaja menghirup percikan ludah yang keluar saat penderita Covid-19 batuk atau bersin, memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh benda-benda yang kemungkinan terkena cipratan ludah penderita covid-19, kontak jarak dekat dengan penderita Covid-19.
Diagnosa Covid-19 dapat diketahui dengan bantuan para medis dengan melakukan rapid test (mendeteksi antibody yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona), swab test (mendeteksi virus corona didalam dahak) serta CT scan (mendeteksi cairan di paru-paru atau rontgen dada).
Pencegahan penyebaran Covid-19 yang terbaik adalah dengan menghidari faktor yang dapat menyebabkan terinveksi virus corona seperti:
Dampak dari pandemik Covid-19 sangat besar pengaruhnya terhadap beberapa sektor seperti sektor pertanian terjadinya krisis pangan dikarenakan tidak beroprasinya lahan-lahan pertanian, sektor ekonomi meningktanya jumlah pengangguran yang berakibat pada pendapatan serta barang menjadi mahal, sektor agama yang dimana batalnya pemberangkatan umrah pada tahun 2020 serta ibadah lainnya hanya dilakukan dirumah, serta sektor pendidikan yang mengalami gangguan belajar, yang hingga saat ini sulit diprediksi kapan berakhirnya dan masih banyak lagi.
Namun kita juga perlu mengetahui bahwa dampak ini memberikan hal-hal positif positif dari hal yang terkecil seperti dalam keluarga sendiri seperti banyaknya waktu luang untuk bersama keluarga dirumah dengan melakukan hal-hal positif, kolaborasi antar orang tua dan guru terkait dalam hal pendidikan anak, tanpa disadari alam dalam masa pemulihan dengan sendirinya karena banyaknya oknum yang merusak tanpa memikirkan dampak kedepannya, serta komunitas ataupun organasiasi daerah (Organda) yang ada di Luwu timur aktif kembali untuk menyelesaikan permasalahan yang sama.
Perkembangan Covid-19 khususnya di Luwu Timur meningkat pesat tiap harinya, hingga hari ini bertepatan pada tanggal 15 Juni 2020 berdasarkan data dinas kominfo Luwu Timur tercatat bahwa dari 11 Kecamatan yaitu Kec. Mangkutana tercatat 9 orang positif covid-19, Kec. Tomoni tercatat 25 orang positif Covid-19, Kec. Burau tercatat 17 orang positif covid-19, Kec. Wotu tercatat 55 orang positif Covid- 19, Kec. Tomoni Timur tercatat 3 orang positif Covid-19, Kec. Angkona tercatat 7 orang positif Covid-19, Kec. Malili tercatat 29 orang positif Covid-19, Kec. Towuti tercatat 88 orang positif Covid-19, Kec. Nuha tercatat 150 orang positif Covid-19, Kec. Wasuponda tercatat 35 orang positif Covid-19, sementara Kec. Kalaena belum ada yang terkena Covid-19 total dari ke-11 kecamatan yang positif covid-19 yaitu 418 orang yang dimana dalam proses perawatan sekitar 212 orang, yang berhasil disembuhkan sekitar 206 orang.
Pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 58 orang, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 411 orang dan orang tanpa gejala (OTG) berjumlah 1.125 orang. Semakin cepatnya perkembangan Covid-19 tiap harinya sangat mengkhawatirkan masyarakat, maka dari itu perlu dilakukan langkah-langkah untuk memutus perkembangan Covid-19.
Memutus perkembangan Covid-19 khususnya di Luwu Timur perlu dukungan dari semua pihak, baik dari pemerintah, tim medis, aparat yang berwajib serta masyarakat itu sendiri. Ketika salah satu dari pihak tidak saling mendukung maka perkembangan Covid-19 akan terus semakin meningkat.
Peran dari semua stakeholder sangat berpengaruh khususnya untuk generasi muda yang diketahui bahwa memiliki potensi besar dengan sifat inovatif dan kreatifnya.
Peran generasi muda sangat dibutuhkan sebab sebaik apapun usaha pemerintah ataupun tim medis memberikan himbaun kepada masyarakat agar melakukan arahan-arahan yang disampaikan perlu dukungan pemuda sebab pemuda dapat mengetahui kondisi masyarakat karena diketahui bahwa generasi muda adalah sebagai agent of change.
Pemuda adalah harapan suatu bangsa yang dapat mengembangkan ide-ide kreatif, berilmu, berwawasan yang luas berdasarkan nilai dan norma yang ada, maka dari itu besar pengaruh pemuda dalam pandemi Covid-19.
Seperti halnya peran pemuda saat ini dalam Covid-19 sangat membatu sebab banyakanya aksi-aksi nyata yang dilakukan, salah satunya menjadi relawan Covid-19. Menjadi relawan Covid-19 sangat membantu tim medis serta pemerintah dengan melakukan berbagai kegiatan.
Pemuda harus aktif dalam pandemi Covid-19 ini sebab pemuda adalah sebagai sosok yang dinamis, penuh energi, optimis, kreatif dan berwawasan luas.
Dengan ciri ini pemuda dapat melakukan aksi nyata salah satunya ikut aktif mengedukasi sekitar, membantu mengehentikan penyebaran atau sebagai penyebar, memberikan informasi bagi yang belum mendapatkan informasi terupdate yang bersumber dari pusat dan terpercaya, serta membantu masyarakat yang kesulitan dalam hal ekonomi dikarenakan tidak dapat bekerja lagi.
Pemuda harus berfikir kreatif dan inovatif dalam melakukan berbagai cara untuk memutuskan penyebaran Covid-19 agar dapat menarik perhatian masyarakat yang tidak membosankan serta mengikuti perkembangan saat ini. Pemuda menjadi agent of change dengan mendorong terjadinya transformasi menjadi yang lebih baik melalui efektifitas, perbaikan dan pengembangan dengan memanfaatkan teknologi.
Pemuda Luwu Timur harus mempunyai perspektif bersama dan bersatu dalam memutuskan pandemi Covid-19 tanpa memandang siapa mereka.
Banyak hal yang perlu dilakukan pemuda saat ini sebagai agent of change dengan memanfaatkan fasilitas serta anggaran yang cukup besar dari pemertintahan, berdasarkan pengakuan dari kepala dinas PUPR Luwu Timur mengatakan bahwa pengalihan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun 2020 sebesar Rp 40,6 Miliar di alihkan untuk penanganan Covid-19 walaupun dapat mempengaruhi pembangunan infrastruktur di Luwu Timur yang sedang berjalan, dengan adanya anggaran yang telah disediakan pemerintah serta fasilitas pemuda harus memanfaatkan sebai-baiknya untuk masyarakat.
Pemuda perlu mengaktifkan kembali komunitas ataupun Organda yang ada di Luwu Timur kemudian melakukan kolaborasi bersama dalam kegiatan pencegahan Covid-19 seperti pembagian masker dan hand sanitizer secara gratis, memberikan arahan ataupun himbauan kepada masyarakat terkait penyebaran Covid-19 serta dampak yang di sebabkan dan taklupa pula metode yang akan dilakukan untuk memutuskan penyebaran Covid-19, memperhatikan permasalahan pendidikan yang sangat miris sebab permasalahan yang timbul terjadi, pada metode pembelajaran saat ini dilakukan secara daring dengan cara seperti saat ini yang dapat dilakukan merupakan metode yang sangat baik namun perlu diketahui bahwa tidak semua di Kab. Luwu Timur terkases internet khususnya di daerah pelosok sehingga pemuda perlu melakukan kolaborasi bersama komunitas/Organda yang ada di Luwu Timur untuk mendapatkan data terkait desa yang belum terakses dengan internet serta mencari informasi terkait pelajar/ataupun mahasiswa yang masih berada di daerah perantauan untuk menyelesaikan pendidikan agar memberikan bantuan kepada mereka, permasalahan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat di Luwu Timur juga perlu perhatian khusus sebab banyak masyarakat yang tidak melakukan pekerjaannya seperti semula demi memutuskan penyebaran Covid-19 sehingga masalah ekonomi sangat berpengaruh demi kelangsungan hidup.
Pemuda juga harus menciptakan tehonologi baru disamping di era 4.0 yang ditandai dengan serba digitalisasi yang berkembang dengan pesat, pemuda harus memikirkan bagaimana cara menciptakan inovasi terbaru dengan teknologi seperti teknologi yang hanya dikontrol dengan remote agar pengguna tidak harus terjun langsung kelapangan sehingga pencegahan penyebaran Covid-19 berjalan serta pekerjaan juga tak tertunda. Namun kegiatan-kegiatan ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dari semua pihak.
Masa pandemi Covid-19 berdampak cukup parah pada sektor ekonomi, pertanian, pendidikan dan masih banyak lagi. Pemuda tergolong yang sangat rentan akibat pandemi ini karena mempengaruhi pekerjaan, peluang ekonomi, kesehatan dan pendidikan.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemuda agar tetap masih berjalan seperti dahulu dalam masa pandemi Covid-19. Pemuda harus membuktikan bahwa walaupun ditengah pandemi harus berpacu untuk merespon pemulihan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Sekarang saat ini pemuda khusunya Luwu Timur harus melakukan perancangan yang akan dilakukan dalam masa pandemi ini dengan memanfaatkan sebaik-baiknya tekhnologi serta fasilitas yang ada. Semua stakeholder perlu bekerja sama demi memutuskan penyebaran Covid-19 dengan tidak mementingkan sifat egois masing-masing.
Karena dapat dilihat pada hari ini yang banyak terjadi, kebanyakan masyarakat mengacuhkan segala himbaun yang telah dilakukan oleh beberapa pihak, serta semakin meningkatnya Covid-19 generasi muda sudah mulai acuh tak acuh terhadap Covid-19 yang semestinya pemuda tetap harus berupayah dalam Penyebaran Covid-19 agar masyarakat dapat membangun rasa kepercayaan kepada generasi muda, sebab peran generasi muda sangat dibutuhkan sebagai generasi muda agent of change.