PALU — Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, mengungkapkan bahwa gagasan besar di balik program unggulan Sulteng Nambaso tak lepas dari nilai-nilai yang ia serap selama mengabdi di Tana Luwu, Sulawesi Selatan.
Hal ini ia sampaikan dalam acara Halal Bihalal Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulawesi Tengah yang digelar di Auditorium MAN 2 Palu, Senin (12/5).
Di hadapan ratusan warga KKLR, Gubernur Anwar Hafid menyebut bahwa masa pengabdiannya selama 17 tahun di wilayah Luwu merupakan fase pembentukan karakter, nilai, dan kepemimpinan yang ia pegang teguh hingga kini.
Salah satu filosofi yang paling membekas baginya adalah pepatah Tana Luwu Wanua Mapatuo Naewai Alena, yang berarti negeri yang mampu hidup dari kekuatannya sendiri.
“Semangat itulah yang mengilhami lahirnya program Sulteng Nambaso, yang berakar pada kemandirian dan solidaritas sosial,” ujarnya.
Tak sekadar mengenang masa lalu, dalam kesempatan itu Anwar Hafid juga menerima gelar Wija to Luwu—sebutan untuk orang yang dianggap sebagai bagian dari masyarakat Luwu.
Pengukuhan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal BPP KKLR, Drs. H. Jaya Lupu, MM, disaksikan sejumlah tokoh KKLR, termasuk Hatamuddin.
Gelar tersebut merupakan bentuk penghormatan atas dedikasi dan kontribusi Anwar Hafid selama bertugas di Tana Luwu, mulai dari Kepala Desa di Basse Sangtempe (Bastem), hingga menjabat Asisten Pemerintahan dan Kesra di Kabupaten Luwu Timur.
Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid juga mengajak warga KKLR di Sulawesi Tengah untuk ikut terlibat dalam membangun peradaban dengan membawa nilai-nilai Islam dan budaya luhur ke dalam kehidupan sosial.
Ia mengutip ajaran agama tentang pentingnya menyebarkan keselamatan dan menjaga spiritualitas, termasuk melalui ibadah shalat bahkan ketika orang lain terlelap.
“Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” ucapnya, menekankan pentingnya adaptasi sekaligus integritas nilai budaya dalam kehidupan di tanah rantau.
Ia juga menyinggung prinsip hidup sederhana ala Bugis, Issengi Alemu, sebagai dasar untuk bersyukur dan memperbaiki diri.
Gubernur Anwar Hafid menutup pesannya dengan ajakan kepada warga KKLR yang telah menjadi penduduk Sulawesi Tengah untuk berpartisipasi aktif dalam program-program pembangunan, seperti BERANI Cerdas dan BERANI Sehat yang telah resmi diluncurkan pada 13 April 2025.
Acara Halal Bihalal ini juga dirangkaikan dengan pengukuhan Badan Pengurus Wilayah KKLR Sulawesi Tengah.
Muhammad Neng, ST, MM resmi dikukuhkan sebagai Ketua BPW KKLR Sulteng, menandai semangat baru dalam mempererat solidaritas warga Luwu di tanah rantau. (*)