Pemangku Adat Padoe, Karunsie, dan Tambee Temui Bupati Lutim, Laporkan Rencana Kongres Lembaga Adat 2024

waktu baca 3 menit
Selasa, 23 Apr 2024 15:04 0 84 Tim Redaksi
 

Malili, MALILIPOS.COM – Perwakilan lembaga adat dan komunitas Suku Padoe, Suku Karunsie, dan Suku Tambee melakukan audiensi dengan Bupati Luwu Timur pada Senin sore, 22 April 2024.

Sembilan orang perwakilan dari komunitas adat tersebut diterima langsung oleh Bupati Luwu Timur, Drs. H. Budiman, M.Pd di Rumah Jabatan Bupati di Malili.

Dalam rilis yang diterima media ini, pemangku adat Suku Padoe Ameria Shinta yang ikut dalam rombongan menjelaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan upaya silaturahmi komunitas adat dengan Bupati Lutim dalam suasana hari raya Idul Fitri 1445H.

“Sekaligus melaporkan rencana komunitas 3 suku untuk melakukan Kongres Lembaga Adat tahun 2024,” jelasnya.

BACA:  Petani Desa Manurung Gelar Pesta Panen Padungku

Ameria menyebut, para tokoh adat yang hadir dalam audiensi itu antara lain Kepala Suku Karunsie Mentani Agustinus Podengge, Dewan Adat Suku Padoe Setiono Tengkano, Ameria Shinta dan Henderson Tandiasa, Wakil Pongkiari Suku Tambee Elisabeth Satria Alamako, serta tokoh-tokoh pemuda 3 suku yaitu Sihanto Bela, Benediktus Pieter, Darman Manurung dan Desti Sampeako.

Sebagaimana diketahui, Suku Padoe, Suku Karunsie, dan Suku Tambee merupakan komunitas suku asli yang berdiam di Luwu Timur secara turun-temurun.

Dalam pertemuan tersebut, Sihanto Bela, Ketua Tim Pengarah Kongres 2024 menjelaskan kepada Bupati mengenai maksud dan tujuan diadakannya Kongres.

Pertama, komunitas 3 suku ingin mengupayakan konsolidasi lembaga dan masyarakat adat guna mewariskan harmoni dan persaudaraan antarsuku khususnya bagi generasi muda komunitas.

BACA:  Petani Desa Manurung Gelar Pesta Panen Padungku

Kedua, menguatkan eksistesi Lembaga Adat dan meningkatkan layanan bagi perikehidupan masyarakat adat.

Ketiga, mewujudkan inisiatif kemitraan dan kolaborasi untuk menggalang keberdayaan masyarakat adat sebagai subjek pembangunan.

Selain itu, komunitas adat juga ingin memperkuat jatidiri, mengupayakan keberlanjutan nilai dan norma budaya yang penting bagi komunitas suku, serta memposisikan diri agar dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan komunitas dan bangsa.

“Kongres ini ingin melahirkan semangat, gagasan dan upaya nyata untuk mewujudkan cita-cita tersebut,” beber Ameria mengutip penjelasan Sihanto kepada Bupati.

Sementara itu Bupati Luwu Timur H. Budiman menyambut baik kunjungan dan rencana Kongres yang disampaikan oleh tiga komunitas adat di wilayah yang dipimpinnya itu.

BACA:  Petani Desa Manurung Gelar Pesta Panen Padungku

Budiman menyampaikan bahwa seyogyanya komunitas adat perlu mencapai kemandirian dengan mengenali jatidiri serta nilai-nilai luhur yang dimiliki, dan memaksimalkan potensi yang ada dalam komunitas.

“Komunitas ini salah satu penduduk asli Luwu Timur dan memiliki kebesaran nama dalam sejarah. Karena itu perlu melakukan upaya yang tepat untuk mempertahankan dan membesarkan eksistensinya,” ujarnya.

Karena itu, Budiman berharap agar fungsi kelembagaan adat yang sudah ada dapat dimaksimalkan, aset-aset dan kekayaan budaya yang masih ada dikelola dengan baik serta memikirkan cara terbaik untuk memberikan dampak besar yang mengangkat semangat dan pengakuan bagi komunitas.

“Saya mengenal komunitas ini dari dulu, karena itu saya mendukung upaya-upaya yang dilakukan untuk memajukan komunitas adat ini,” pungkas Budiman. [rls]