Pameran Benda Pusaka Resmi Dibuka di Lutim, Masdin: Warisan Budaya Harus Dikenal dan Dilestarikan

waktu baca 2 menit
Kamis, 15 Mei 2025 21:21 0 1298 Tim Redaksi
 

MALILI – Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-22 Kabupaten Luwu Timur, Pemerintah Kabupaten melalui dukungan komunitas budaya membuka Pameran Benda Pusaka di Lapangan Andi Nyiwi Park, Malili, Rabu (14/5/2025).

Pameran dibuka secara resmi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setkab Lutim, Masdin, yang hadir mewakili Bupati Luwu Timur. Ia menandai pembukaan kegiatan dengan pemotongan pita, disaksikan oleh Camat Nuha, perwakilan Diskominfo-SP, Polres Lutim, pengurus Pompessi Luwu, para kurator, panitia penyelenggara, serta pengunjung pameran.

Dalam sambutannya, Masdin menyampaikan apresiasi kepada para kurator dan panitia yang telah berperan besar dalam menyukseskan acara pelestarian budaya ini.

“Mewakili Bapak Bupati, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, khususnya para kurator yang telah bekerja keras sehingga pameran benda pusaka ini bisa digelar,” ujar Masdin.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat Luwu Timur, khususnya generasi muda, untuk mengenal dan mencintai warisan budaya daerah.

“Pusaka bukan sekadar benda kuno, melainkan bagian dari jati diri kita. Saya mengimbau agar kita semua, terutama generasi muda, mau mengenal, mencintai, dan menjaga pusaka budaya daerah kita,” ucapnya.

Masdin menambahkan, seiring dengan kemajuan pembangunan, pelestarian budaya dan kearifan lokal juga harus mendapat perhatian.

“Bumi Batara Guru menunjukkan kemajuan di berbagai bidang. Saya berharap di usia ke-22 ini, pembangunan yang kita capai bisa berjalan seiring dengan pelestarian budaya, agar identitas kita tetap kuat,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Koordinator Pameran Pusaka, Musran, turut menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur terhadap misi pelestarian benda pusaka yang dilakukan komunitas Pompessi Luwu.

“Pompessi Luwu didirikan oleh Datu Luwu dan diberi amanah untuk menjaga seluruh pusaka yang ada di wilayah Luwu. Kami berterima kasih kepada Pemkab Lutim atas dukungannya, sehingga kami bisa menghadirkan benda pusaka dalam momentum penting seperti ini,” terang Musran.

Lebih jauh, Musran menyampaikan harapannya agar Pemkab Lutim memberikan ruang permanen untuk pelestarian benda pusaka, seperti pembangunan museum daerah.

“Kami sangat berharap Luwu Timur bisa memiliki museum sendiri. Dengan adanya museum, edukasi kepada masyarakat bisa dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya di saat pameran saja,” tandasnya.

Pameran benda pusaka ini akan berlangsung selama enam hari, mulai 14 hingga 19 Mei 2025. Menariknya, pada tanggal 18 dan 19 Mei, lokasi pameran akan dipindahkan ke Lapangan Pendidikan, sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi ke-22 Luwu Timur.