Oleh: Andini
(Mahasiswi Universitas Islam Makassar)
Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Essay Lawan Covid-19, kerjasama Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Mahasiswa Luwu Timur (PP IPMALUTIM) dengan The Sawerigading Institue (TSI) dan MaliliPos.com
Pandemi global covid-19 yang angkanya kini terus naik terutama di Negara Indonesia tentunya menjadi pekerjaan yang sangat besar bagi pemerintah dan masyarakat tak terkecuali pemuda didalamnya.
Apa yang terjadi di negara kita Indonesia yakni kasus positif yang sudah menembus angka empat puluh ribu lebih tentunya menjadi tugas bersama seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi agar bagaimana angka kasus positif tertular covid-19 tidak terus naik.
Di Kabupaten Luwu Timur misalnya, daerah yang juga menjadi sentrum penularan kasus covid-19 di Sulawesi Selatan setelah Kabupaten Gowa dan juga Kota Makassar ini mencapai angka empat ratus lebih.
Setelah pemerintah Kabupaten Luwu Timur mengeluarkan berbagai kebijakan dalam menangani penularan kasus covid-19 yakni salah satu diantaranya dengan melakukan rapid test kepada masyarakat di seluruh puskesmas kecamatan yang ada di Luwu Timur secara gratis guna menekan angka penularan yang mungkin akan terus naik maka seharusnya sudah tugas masyarakat terutama pemuda ikut bersinergi dalam menekan angka penularan kasus positif covid-19 di Kabupaten Luwu Timur agar secepatnya situasi kembali dengan baik dan aman dalam beraktivitas.
Lalu apa yang seharusnya pemuda lakukan dalam kondisi yang serba tidak memungkinkan saat ini?
Perlu diketahui bahwa pemuda adalah bagian dari masyarakat yang justru lebih memiliki tanggung jawab moral sebagai masyarakat sebab pemuda memiliki jiwa kreativitas dan produktivitas yang sangat tinggi.
Maka dari itu pemuda sudah seharusnya ikut andil berperan dalam membantu pemerintah dan masyarakat dalam menekan angka kasus penularan covid-19 khususnya di Kabupaten Luwu Timur dengan melakukan berbagai cara dan aktivitas diantaranya seperti tidak menciptakan tongkrongan-tongkrongan atau kerumunan yang tidak menerapkan physical distancing yang justru akan memicu adanya penambahan kasus penularan covid-19 baru sebab selama ini pemuda sangat dikenal dengan kebiasaan rutin berkumpul membicarakan suatu hal atau sekedar duduk menikmati kopi bersama tentunya kebiasaan ini harus ikut berubah dengan menerapkan physical distancing atau tidak adanya interaksi fisik dengan menjaga jarak guna menekan kemungkinan penularan virus covid-19.
Lalu pemuda sudah seharusnya menjadi penyambung lidah pemerintah dalam mensosialisasikan tentang virus covid-19 serta bagaimana cara agar tidak ikut tertular virus covid-19 (protokol kesehatan) pada masyarakat sebab virus covid-19 masih sangat baru dan belum banyak diketahui dengan baik oleh masyarakat maka dari itu sangat perlu pemuda dengan kreativitas yang tinggi ikut mensosialisasikan hal tersebut guna menekan penularan virus covid-19.
Dengan sosialiasi mengenai virus covid-19 dan penerapan protokol kesehatan, masyarakat tentunya tidak akan bingung dan mengaitkan hal-hal non-ilmiah tentang covid-19 serta edukasi ini penting untuk mencegah munculnya sikap diskriminasi pada pasien positif virus covid-19 seperti yang banyak terjadi di berbagai daerah.
Kemudian pemuda dapat saling bersinergi dan membantu masyarakat serta pemerintah dengan membantu akses pemerintah ke masyarakat yang terdampak ekonomi akibat pandemi covid-19, kesulitan akses data memungkinkan adanya penyebaran sembako dan bantuan yang tidak merata kepada masyarakat maka dengan ini pemuda berkewajiban untuk menyampaikan kepada pemerintah sebagai bagian dari tugas agen of control.
Selain itu aktivitas penggalangan dan donasi berupa APD atau masker serta handzanitiser dapat dilakukan guna untuk membantu lebih banyak masyarakat serta tenaga medis yang diketahui lebih banyak positif terjangkit virus covid-19 di Kabupaten Luwu Timur.
Selanjutnya para pemuda yang khususnya memiliki keahlian dibidang pertanian dapat bekerjasama dengan pemerintah dinas terkait untuk mulai mengedukasi masyarakat untuk menanam sayur-mayur atau tanaman pangan lainnya disebabkan Kabupaten Luwu Timur adalah kabupaten yang terletak diujung Provinsi Sulawesi Selatan yang dimana jika akses di Kabupaten Luwu atau Luwu Utara ditutup maka sangat berdampak pada masyarakat dengan keterbatasan bahan pangan maka perlu untuk mulai mengedukasi masyarakat untuk menciptakan ketahanan pangan minimal untuk kebutuhan rumah tangga masyarakat masing-masing.
Lalu di bidang pendidikan misalnya para pemuda bisa saling berkolaborasi untuk menciptakan suasana kelas diruang terbuka yang tetap merapkan physical distancing kepada anak-anak usia sekolah agar pembelajaran mereka disekolah tidak tertinggal walaupun saat ini diterapkan sekolah via daring namun pendidikan dengan sistem tatap muka tetap lebih efektif dan hal ini juga akan menghilangkan kebosanan anak-anak yang terus berada dirumah serta mengurangi peluang ketergantungan anak-anak pada gadget yang jika tidak dimanfaatkan dengan baik maka akan berdampak buruk pada kesehatan mental dan psikologi anak.
Selain itu pemuda dan aparat pemerintah sekitar dapat menciptakan lorong baca keliling yang tetap menerapkan physical distancing dengan menyediakan buku-buku bacaan yang dapat dipinjam dan dibaca di lorong kompleks rumah atau tempat tinggal masyarakat agar masyarakat tidak mengalami stress berlebih selama dirumah saja karena pandemi covid-19.
Selanjutnya dibidang ekonomi dan usaha pemuda dapat membantu para pelaku dagang yang notabenenya selama pandemi tingkat daya beli masyarakat menjadi rendah disebabkan masyarakat dihimbau untuk dirumah saja dan beberapa pasar ditutup guna menekan angka penyebaran kasus positif covid-19 hal ini tentu merugikan banyak para pedagang maka pemuda dapat menciptkan inovasi baru dengan menawarkan sebuah platform yang didalamnya terdapat daftar pedagang serta jenis barang dagangan, lalu masyarakat dapat memilih dan memesan sesuai keinginan maka para pedagang tentunya tidak mengkhawatirkan banyaknya kerugian dan hal ini juga berpeluang menekan angka penyebaran kasus positif covid-19 disebabkan tidak menimbulkan adanya keerumunan seperti di pasar lokal.
Lalu dibidang kesehatan pemuda juga harus ikut andil berperan dalam bidang ini disebabkan sangat penting menjaga kesehatan dan menekan laju penyebaran kasus positif covid-19, maka pemuda dapat bersinergi dengan pemerintah selain membuat banyak tempat atau menyediakan handzanitiser untuk mencuci tangan sangat perlu untuk pemuda yang memiliki latar belakang ilmu kesehatan atau kedokteran untuk membuka layanan kesehatan terbuka dilingkungan masyarakat disebabkan beberapa puskesmas dan rumah sakit tidak melayani pengobatan yang tidak begitu penting lagi-lagi disebabkan akan peluang tertular covid-19 maka dari itu kiranya pemuda dapat membuka layanan kesehatan terbuka dengan menerapkan physical distancing atau justru mendatangi rumah- rumah masyarakat untuk sekedar memeriksa kondisi kesehatan dan mental mereka selama dirumah saja hal ini tentunya lebih efektif membantu masyarakat yang mengalami gejala penyakit tertentu selama pandemi dan tidak dapat mendapatkan akses layanan di puskesmas atau rumah sakit sekitar.
Terakhir dalam bidang politik dan sosial masyarakat maka pemuda sudah seharusnya ikut bersinergi dengan pemerintah dan ikut andil menekan laju penyebaran kasus positif covid-19 di Kabupaten Luwu Timur dengan terus ikut mensosialisasikan dan menginformasikan kepada masyarakat tentang kebijakan dan langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk menanggulangi bencana covid-19 ini agar masyarakat tidak menjadi panik, pemuda juga dapat saling begandeng dengan perusahaan-perusahaan yang ada untuk membantu dalam penerapan tanggung jawab sosial atau corporate social responbility perusahaan pada masyarakat sekitar ditengah pandemi seperti saat ini selain itu pemuda sudah seharusnya mengajak dan mengedukasi seluruh elemen masyarakat untuk saling bersinergi dan optimis melawan dan menjalani masa pandemi covid-19 ini dengan terus menerapkan protokol kesehatan.